Tingginya pengguna internet di Indonesia tersebut membawa dampak positif dan negatif bagi kemajuan ekonomi dan pengetahuan masyarakat. "Jumlah pengguna internet yang cukup besar tersebut berdampak positif bagi kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat tetapi juga bisa berdampak negatif," katanya.
Menurut Henry saat memaparkan tentang Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di Hotel "A" Banjarmasin, dengan internet masyarakat bisa mengetahui berbagai informasi yang ada di seluruh dunia. Selain itu, berbagai hal mulai dari pemasaran bahkan informasi tentang kesehatan dengan mudah bisa diketahui melalui jaringan internet dengan mudah dan murah.
Sisi negatifnya, kata dia, akan berpengaruh buruk bila dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak berguna misalnya hanya untuk melihat situs porno. Selain internet, saat ini pengguna HP di Indonesia juga mengalami lonjakan luar biasa yaitu mencapai 185 juta pengguna, hal tersebut terjadi karena tarif pulsa di Indonesia merupakan tarif termurah di dunia.
Pada 2005, kata Henry, tarif pulsa telepon di Indonesia merupakan tarif termahal di dunia, namun kini menjadi negara yang tarif pulsa teleponnya paling murah. Hal tersebut, tentu menjadi hal yang sangat menguntungkan bagi masyarakat, sehingga wajar bila hampir semua orang mulai dari kalangan elit hingga masyarakat kelas bawah telah memanfaatkan HP.
Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengatakan, perkembangan alat komunikasi saat ini sangat dirasakan dampaknya. Bahkan tukang ojek hingga petani, selalu memegang HP dan sewaktu-waktu bisa dengan mudah melakukan komunikasi dengan sanak keluarganya. "Tidak sedikit petani di sawah kini berteleponan dengan keluarganya bukan hanya yang ada di Indoenesia tetapi juga bisa jadi yang ada luar negeri," katanya.
Memaksimalkan fungsi layanan komunikasi tersebut Pemerintah pusat melalui Kementerian Informasi dan Komunikasi sedang membangun jaringan untuk menjaga dan mempererat persatuan dan kesatuan melalui pusat layanan internet kecamatan atau PLIK. (Ant)
Tags
Berita-Berita